Pengaruh/Dampak
Ilmu Alamiah Dasar Terhadap Industri
Disusun Oleh :
LA ODE ALI AMRAN
21210238
Dosen
Pembimbing :
MUH. AKRAM LA RISU, S.Pd.,M.Sc
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta
isinya untuk
kepentingan hidup manusia. Shalawat dan salam
semoga dicurahkan kepada Nabi penutup semua
risalah samawi, yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya.
Alhamdulillah,
dengan izin
Allah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengaruh/Dampak Ilmu Alamiah Dasar
Terhadap Industri”. Oleh karenanya, kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
mahasiswa/i lainnya dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
Walaupun dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan,
kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pembimbing untuk perbaikannya,
agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini
dengan sangat sederhana, dapat bermanfaat bagi kalian semua. Amin
04 Agustus
2013
penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Seiring dengan dipelajarinya mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar pada semester
ini. Kami diberi tugas oleh Dosen
pengasuh mata kuliah ini untuk membuat makalah
tentang mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul Pengaruh/Dampak
Ilmu Alamiah Dasar Terhadap
Industri. Makalah ini
dibuat sebagai
pemenuhan tugas
yang diberikan kepada kelompok kami.
Makalah ini
berisi tentang pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan
mata kuliah
Ilmu alamiah
Dasar
khususnya
yang berkaitan
langsung dengan
kemajuan teknologi dan industri yang berkembang
saat ini. Dengan kemajuan teknologi manusia dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
lebih cepat dan efisien. Kemajuan teknologi di bidang industri
dapat mempermudah
pekerjaan
manusia. Yang pada awalnya hanya menggunakan tengan manusia beralih menjadi
tenaga mesin
yang jauh lebih
efisien dan cepat.
1.2 Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Pengertian Ilmu Alamiah Dasar secara umum dengan penjelasan
singkatnya?
2) Pengertian teknologi Industri?
3) Pengaruh/Dampak Positif
IAD terhadap Industri berikut contohnya?
4) Pengaruh/Dampak Negatif IAD
terhadap Industri berikut contohnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing.
2) Agar dapat memahami mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Alamiah Dasar.
Ilmu Alamiah dasar adalah Pengetahuan dasar manusia
dalam mempelajari alam semesta
secara
universal.
Ilmu Alamiah Dasar dapat juga dikatakan sebagai konsep
awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut
juga memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan Disiplin Ilmu yang
bersifat relatif
dan
dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia.
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah Dasar
merupakan
kumpulan pengetahuan
tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dan
Teknologi”
2.1.2 Perkenalan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Perkembangan Pikiran
Manusia.
Perkembangan pikiran manusia terdiri dari tiga penyebab utama
yang juga dapat dijadikan
pembeda
antara
manusia
dengan mahluk tuhan lainnya yaitu sebagai berikut:
a) Sifat Unik Manusia.
Dibanding mahluk tuhan lainnya, jasmani manusia itu lemah, namun manusia memiliki akal dan pikiran yang berkembang, hal ini disebabkan manusia memiliki volume otak yang besar dan juga berkembang dan ini
membuat manusia itu dapat mengembangkan akal pikirannya. Manusia
juga memiliki kemauan dan
tekat
yang kuat sehingga menjadikan manusia mahluk yang tidak mudah menyerah dengan keadaan hidupnya. Manusia memiliki
akal pikiran sedangkan hewan memiliki Insting. Insting adalah pengetahuan yang
sama yang
turun secara turun-temurun dan
tidak berkembang
dan ini sangat identik dengan kemampuan untuk
bertahan hidup. Dengan akal dan pikirannya tersebut manusia
memenuhi setiap kebutuhannya dalam hidupnya. Manusia juga memiliki bentuk
tubuh yang sempurna diantara mahluk hidup
lainnya. Satu
kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah. Sifat
unik manusia itu
adalah kelebihan yang dimiliki manusia seperti Akal pikiran, Budi (Perasaan/ Hati), kemauan yang
keras
dan ditambah dengan
bentuk tubuh manusia yang sempurna sehingga ia
dapat dikatakan unik di banding mahluk Tuhan lainnya.
b) Rasa Ingin Tahu.
Dengan pertolongan
akal budinya manusia menemukan
berbagai cara untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi tersebut juga menimbulkan rasa ingi
tahu yang selalu berkembang. Rasa
ingin tahu
itu yang tidak
pernah dapat dipuaskan sehingga manusia mampu menemukan hal-hal
baru yang berguna bagi dirinya. Jika suatu persoalan dapat diselesaikan maka timbul soal lagi yang menunggu untuk diselesaikan. Jika
manusia manusia
mengalami kegagalan dalam memecahkan suatu permasalahan hal
itu justru membangkitkan semangatnya yang menyala-nyala untuk menyelesaikan permasalahanya bukan berputus asa. Dengan semangat yang semakin berkobar
ini diadakanlah kegiatan-kegiatan yang lain yang
dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian
yang memuaskan.
c) Rasa ingin tahu yang menyebabkan alam pikiran manusia
berkembang.
Perkembangan alm pikiran manusia
dapat
disebabkan
oleh
berbagai hal
baik itu
berupa
rangsangan dari luar maupun
dari dalam
yang berupa rasa ingin
tahu. Dapat diambil
kesimpulan
bahwa alam
pikiran manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam yaitu
rasa ingin tahu.
Ada dua macam
perkembangan akan kita tinjau yaitu:
1. Perkembangan
alam pikiran
manusia
sejak jaman
purba
hingga dewasa ini .
2. Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayat.
2.1.2. Mitos
Penalaran dan Pengetahuan Pangkal Kelahiran IPA
Mitos Menurut A. Comte dalam sejarahperkembangan manusia itu ada tiga tahap yaitu:
1. Tahap Teologi atau tahap Metafisika
2. Tahap Filsafat
3. Tahap Positif
atau tahap Ilmu
Dalam tahap Teologi atau tahap metafisika, manusia
Menyusun mitos atau dongeng untuk mengenal realita atau kenyataan, yaitu pengetahuan yang tidak obyektif, melainkan subyektif. Mitos ini diciptakan untuk
memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos, rasio atau
penalaran
belum terbentuk, yamg
berkerja
hanya
daya hayal, Intuisi dan
Imajinasi.
Menurut C.A
Van
Peursen Mitos
adalah suatu ceritera yang
memberikan pedoman atau arah
tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula di deskripsikan lewat lambing-lambang atau
cara-cara lain yang dapat identikan dengan hal-hal tertentu. Inti
cerita adalah lambing-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia
juga lambing kejahatan dan kebaikan; Hidup dan Kematian; Dosa dan Penyucian, dan lainnya.
Dapat
disimpulkan bahwa mitos dijadikan manusia sebagai
pedoman
dalam suatu
hal yang berfungsi
sebagai penjelas dari
suatu
masalah
terlepas dari logis
atau
tidaknya
penjelas
tersebut.
a. Penalaran Deduktif
Dengan bertambah majunya
alam pikiran manusia
dan
makin bekembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak
pertanyaan tanpa mengarang mitos. Hingga mitos hanya dipakai
untuk memberi keterangan pada anak kecil di
karenakan kemampuan berpikirnya
belum
kuat.
Menurut A. Comte dalam perkembangan manusia, sesudah tahap
mitos manusia
berkembang ke tahap filsafat. Rasio
sudah terbentuk namun belum ditemukan metode berpikir secara objektif.
Berbeda dengan tahap teologi pada tahp filsafat ini manusia mencoba menggunakan rasionya untuk memahami objek secara dangkal tetapi obyek belum dimasuki secara metodelogis yang definitive.
C.A van Peursen dalam bukunya mengatakan bahwa di
dalam mitos manusia terikat, manusia
menerima keadaan sebagai takdir yang harus
diterima. Lama kelamaan manusia tidak mau terikat maka manusia berusah untuk mancari penyelesaian dengan rasio. Manusia sebagai subyek
menempatkan dirinya diluar alam yang dijadikan obyek. Manusia
tidak lagi
dilingkari ataupun dikurung oleh
elam dengan segala kekuatannya sehingga
manusia dapat menilai obyek (Alam) tanpa meleburkan dirinya dalam memandang obyek dengan lebih leluasa.
b. Penalaran Induktif
(Empirisme)
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran deduktif
ternyata
mempunyai kelemahan, maka munculah pendangan lain yang berdasarkan pengalaman konkret. Mereka yang mengembangkan pegetahuan
berdasarkan pengalaman konkret inilah disebut penganut empirisme. Paham
empirisme
menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan
yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret. Menurut paham
empirisme
gejala alam itu bersifat konkretdan dapat ditangkap debgan panca inderanya manusia. Dengan pertolongan panca indera manusia berhasil menghimpun sangat banyak pengetahuan. Himpunan pengetahuan ini belum dapat disebut ilmu pengetahuan yang disusun secara teratur dan dicari hubungan sebab akibatnya.
Penalaran haruslah
dimulai dari yang sederhana menuju
yang lebih
kompleks. Didalam penalaran itu
fakta yang didasarkan atas pengamatan dan
tidak boleh
dicampur adukan dengan dugaan atau pendapat orang yang melakukan penalaran. Dari pengamatan secara sistematis dan
kritis atas gejala-gejala
alam akan diperoleh pengetahuan tentang gejala itu.
Mungkin akan
terlihat
adanya kerakteristik tertentu, adanya
kesamaan,
adanya ulangan dan adanya
keteraturan dalam pola-pola tertentu. Dengan demikian akan dapat ditarik suatu generalisasi dari berbagai kasus yang terjadi.
2.1.3 Metode Ilmiah Sebagai Ciri IPA
a. Metode
Ilmiah
Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah.
Untuk memperoleh /menemukan pengetahuan
dengan metode ilmiah tersebut harus
ditempuh dengan serangkaian prosedur tertentu.
Langkah-langkah tersebut harus
diikuti dengan seksama sedemikaian hingga dapat sampai pada suatu kesimpulan yang benar dan dapat diterima orang banyak. Meode
ilmiah terdiri dari beberapa langkah dan prosedurnya adalah
sebagai berikut:
1. Penemuan atau penentuan masalah
Kita harus menentukan masalah apa
yang akan diangkat. Kemudian
mengkajinya secara rasional. Masalah tersebut harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk analisis
secara logis dan
kenudian
dapat
dipecahkan.
Dari penjelasan
diatas dapat
disimpulkan langakah pertama ialah menetapkan masalah apa yang akan kit
kaji serta batasan-batasannya sehingga yang dibahas
tidak melebar
ke masalah
yang lain.
2. Perumusan Kerangka Masalah
Langkah ini merupakan usaha
untuk mendeskripsikan permasalahannya
secara lebih jelas.
Suatu masalah merupakan suatu gejala
dimana beberapa fakta saling berkaitan satu sama lain dan membentuk suatu kerangka ini
dapat kita
turunkan secara empiris dan rasional. Dalam langkah perumusan masalah ini kita sudah memulai berpikir secara empiris dan secara rasional.
3. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis
adalah kerangka
pemikiran sementara yang
menjelasakan hubungan antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka
permasalahan.
Pengajuan hipotesis
ini
didasarkan pada permasalahan yang bersifat rasional. Kerangka pemikiran
sementara yang diajukan tersebut disusun secara deduktif berdasarkan premis-premis atau pengetahuan yang telah diketahui
keberadaannya.
4. Deduksi Hipotesis
Deduksi hipotesa
ini merupakan langkah tertentu dalam rangka menguji
hipotesa yang diajukan. Konsekuensi hipotesis
tersebut secara deduktif dijabarkan secara empiris. Jadi dapat disimpulkan bahwa deduksi hipotesis
merupakan
identisifikasi
fakta-fakta apa
saja
yang dapat diamati dalam
dunia fisik yang nyata dalam
hubungannya dengan hipotesis
yang diajukan.
5. Pengujian Hipotesis
Langkah ini merupakan usaha untuk mngumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan
deduksi hipotesis. Jika fakta-faktatersebut
sesuai dengan
konsekuensi hipotesis,
berarti bahwa
hipotesis yang
diajukan
terbukti benar, karena
didukung oleh fakta-fakta yang
nyata.
Jika fakta-fakta
itu tidak sesuai dengan deduksi hipotesisnya maka hipotesis itu harus
di tolak.
Dengan telah dibuktikannya kebenaran suatu hipotesis
maka hipotesis
tersebut telah dapat dianggap sebagai teori ilmiah dan merupakan
pengetahuan yang baru.
2.2 Pengertian Teknologi Industri
Teknologi Industri merupakan kemajuan
ilmu
pengetahuan dalam bidang
industri sehingga memudahkan manusia dalam kegiatan industri. Mengubah
tenaga manusia menjadi tenaga mesin
sehingga dicapai hasil maksimal. Kemajuan di
bidang
industri ini memudahkan manusia dalam memproses, memproduksi dan
mendistribusikan semua hasil dari industri.
2.3 Pengaruh/Dampak Positif IAD
terhadap Industri
Pengaruh/Dampak Positif IAD
terhadap Industri adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan manusia dalam memproses, menciptakan atau
menghasilkan dan mendistribusikan hasil produksi, baik barang
ataupun jasa.
Dengan adanya perubahan tata cara produksi dari tangan ke mesin
jelas sangat memudahkan manusia dalam memproduksi barang atau
jasa
hasil
industri. Serta mendistribusikan hasil industri secara lebih cepat dan efisien.
b. Mempersingkat waktu dalam berproduksi.
Dengan menggunakan mesin
waktu produksi dapat lebih cepat
dikarenakan ketepatan mesin dalam menghasilkan suatu barang jika
dibandingkan dengan tenaga manusia yang memiliki banyak keterbatasan.
c. Lebih menghemat biaya dalam proses
industri
Penghematan biaya dalam proses industri
itu
sangat jelas. Jika
dibandingkan dengan tenaga
manusia yang membutuhkan istirahat dan
makan serta
biaya lainnya. Sedangkan mesin
tidak
mengenal
biaya makan atau
istirahat yang dibutuhkan hanya biaya perawatan secara berkala
dan
dalam waktu yang tetap. Sehingga dapat
memotong biaya produksi. Secara signifikan.
d. Dapat meningkatkan mutu hasil produksi
Dengan teknologi manusia dapat meneliti dan menemukan cara-cara untuk
dapat
memaksilkan dan mendapatkan hasil industri
yang lebih
baik dari sebelumnya.
e. Pengolahan sumber daya alam yang efektif dan efisien dapat menambah ragam produksi.
Dengan kemajuan teknologi industri dari
suatu sumber dapat
dikembangkan menjadi beberapa hasil produk
yang berbeda, sebagai contoh.
dari minyak mentah (Minyak Bumi) dapat dijadikan beberapa
turunan hasil yang
berbeda, Dimulai dari Avtur,
di suling menjadi gasoline
(Bensin), Solar, minyak tanah dan minyak pelumas (Oli). Yang semua nya bebeda kegunaannya.
2.4 Pengaruh/Dampak Negatif IAD
terhadap Industri
Pengaruh/Dampak Negatif IAD
terhadap Industri adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya Polusi yang merugikan
manusia.
Dampak negative dari industri
yaitu polusi baik pencemaran udara,
suara, tanah, air maupun langkungan. Polusi ialah percampuran atau
tercampurnya
suatu organisme atau
unsure lain
kedalam
suatu sumber daya
sehingga menimbulakn
efek negative bagi manusia. Contoh: Suara bising mesin pabrik membuat karyawan pabrik dan
masyarakat sekitarnya mengalami gangguan pendengaran.
b) Pemanfaat Sumber Daya Alam yang tidak Efektif.
Pemanfaatan sumber daya alam secara tidak efektif
dan
boros dapat
menimbulkan gejala alam yang dapat merugikan manusia. Menurut
F. Jaxco (1999, 31) “Alam seperti manusia jika ia sakit maka ia
berusaha menyembuhkan dirinya, namun
dengan cara
yang berbeda
hingga ia
mencapai suatu
titik keseimbangan.”
Sebagai Contoh saat terjadinya pemanfaat air
tanah yang berlebihan
dapat menurunkan
ketinggian tanah. Ini terbukti di meksiko, setiap tahun tanah di meksiko turun 5-10
cm dikarenakan pemanfaatan air tanah sebagai sumber air bersih.
c) Terjadinya Dehumanisasi
Dehumanisasi adalah pengurangan fungsi utama
manusia, Perlahan
namum pasti fungsi utama manusia
mulai berkurang yang dulunya tenaga manusia yang bekerja membuat
suatu barang namun
kini telah digantikan tenaga mesin
yang jauh lebih efisien. Oleh karena itu
berdampak bagi
manusia khususnya dibidang sosiologi. Yang tidak akan penulis bahas di sini.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita
tarik satu benang merah. Perkembangan
teknologi sangat berkaitan dengan
Ilmu Alamiah Dasar yang dapat dijadikan konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam. Dan dari Ilmu
Pengetahuan Alam dan ilmu-ilmu turunannya manusia dapat berkembang
kearah yang lebih baik. Ilmu
IPA dan Turunannya yang menyebabkan
terjadinya industri
yang bermanfaat bagi manusia dalam
memenuhi
setiap
kebutuhan hidupnya. Setiap hal
didunia memiliki dua sisi yang bertolak
belakang, yaitu positif
dan
negatif yang semuanya memiliki efek pasti yang
mempengaruhi hidup manusia. Oleh
karena itu dibutuhkan moralitas yang tinggi dalam menjalankan itu semua.
3.2 Saran
Penulis belum merasa
pantas untuk memberikan saran kepada pembaca yang budiman, namun penulis diharuskan memberi petunjukk atau
saran
yang menurut penulis anggap benar. Kemajuan
Teknologi dan Ilmu
Pengetahuan hendaklah diiringi dengan kemajuan pendidikan masyarakat di
semua bidang khususnya pendidikan agama karena apa? Dengan pendidikan Agama dan Moralitas kemajuan dibidang industri
dapat dibatasi
oleh
nilai-
nilai social kemasyarakatan sehingga
mengacu pada manfaat
bersama bukan kepada pada manfaat golongan tertentu. Sehingga terjadinya
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan
ilmu
pengetahuan dengan pengetahuan tentang agama dan moralitas sehingga terciptanya kemajuan yang dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
“Makalah ini
boleh
kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya dapet oce”
Aly Abdulah dan Rahma Eny, 2001, ILMU ALAMIAH DASAR, Bumi Aksara, Jakarta.
Yudhistira Muhammad, 2006, Industri Manufaktur dan Masyarakat, Tunas
Harapan, Bandung.
Jaxco
Robert, 2001,
Industri atau
Sosial
Masyarkat (Terjemahan), San
Fransisco, Informatika, Bandung.
^UI.ac.id
^Wikipedia.org
No comments:
Post a Comment