Thursday 28 April 2016

Ini 3 Kota Terbaik untuk Investasi Properti

Ini 3 Kota Terbaik untuk Investasi Properti


Lokasi memang menjadi faktor utama dalam mencari barang properti, apalagi jika Anda mencarinya dengan niatan untuk investasi.

Bagi peruntukan tempat tinggal, lokasi yang paling dekat dengan tempat kerja mungkin jadi pilihan yang utama, tapi tidak jika Anda berniat untuk investasi.

Perkembangan sebuah daerah perlu Anda amati, sehingga Anda bisa mencari tahu perkembangan harga di wilayah tersebut. Jadi, wilayah mana saja yang baik untuk perkembangan Investasi di Indonesia?


1. Surabaya

Ini 3 Kota Terbaik untuk Investasi Properti

Masuknya sub-sektor properti (hotel dan restoran) sebagai 3 pilar utama penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) kota Surabaya membuat kota ini sangat baik untuk investasi properti.

Data:

  • Pertumbuhan ekonomi Surabaya lebih tinggi dari Jakarta dan Jawa Timur (2014)
  • Pendapatan perkapita: Rp 84 juta per tahun
  • Tingkat inflasi Surabaya: 7,52 persen
  • Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya: 53,32 persen dari total APBD
  • Belanja modal untuk infrastruktur: 25 persen dari APBD
  • Infrastruktur popular yang sudah dibangun: Middle East Ring Road (MERR II-C) dan jembatan Suramadu.
Simpulan:
Harga tanah saat ini berkisar pada Rp 5 juta sampai 10 juta per meter, dan akan mengalami kenaikan 30 persen per tahun. Pada akhir 2017, akan mengalami puncak kenaikan harga properti.


2. Bekasi

Ini 3 Kota Terbaik untuk Investasi Properti

Kota dengan populasi terbanyak keempat ini juga dinilai syarat akan pertumbuhan. Alasannya, pertumbuhan Bekasi masih relatif rendah, jika dibandingkan dengan kota penunjang Jakarta lain, seperti Tangerang atau Depok. Inilah yang kemudian membuat Bekasi akan tumbuh pesat.

Data:
a. Pertumbuhan penduduk: rata-rata 5,5 persen per tahun
b. Produk Domestik Regional Bruto:

  • Industri: naik Rp 2 juta per tahun
  • Bangunan: naik Rp 200 ribu – Rp 300 ribu per tahun
  • Perdagangan, hotel, & restoran: 1,5 juta per tahun
c. Pertumbuhan ekonomi: 5,5 persen-6,1 persen per tahun
d. Telah membangun 4 kota satelit:

  • Kota Harapan Indah
  • Kemang Pratama
  • Galaxi City
  • Summarecon Bekasi
Infrastruktur:
  • Tol Jakarta - Cikampek
  • Tol Lingkar Luar Jakarta
  • Jalan layang 1 km bekasi pusat-bekasi utara


Rencana pembangunan selanjutnya:

  • Tol Cimanggis - Cibitung
  • Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
  • Double track ke Pulo Gebang.

Simpulan: 
Jika semua infrastruktur jadi, Bekasi akan mudah terkoneksi. Sekarang harga tanah di Bekasi per meter antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Potensinya, 5 - 10 tahun mendatang peningkatan Bekasi bisa seperti Jakarta Barat. Dalam 5 tahun, minimal bisa naik 30 sampai 50 persen per tahun.

Bekasi Utara merupakan wilayah paling potensial untuk tumbuh, Bekasi Barat cenderung stabil, Bekasi Timur akan didominasi oleh Cikarang.



3. Cikampek dan Cirebon

Ini 3 Kota Terbaik untuk Investasi Properti

Sementara itu, daerah yang sedang populer belakangan ini adalah yang berdekatan dengan jalur Cipali (Cikopo-Palimanan). Tol Cipali membuat kemudahan akses lalu lintas, sehingga meningkatkan harga hunian residensial, khususnya di wilayah Cikampek dan Cirebon.

Data:
Pengembang belum banyak masuk ke wilayah ini
Residensial menengah (Rp 300 – 500 juta) bakal popular
Cipali membuat ekonomi wilayah dan daya beli masyarakat meningkat  

Simpulan:
Meski harga tanah di dua wilayah ini sudah naik, tapi belum begitu tinggi, yakni masih ada di kisaran Rp 1 sampai Rp 5 juta per meter. Jika rata-rata kenaikan residensial standarnya 10 persen, di kawasan ini bisa mencapai 15 hingga 20 persen per tahun. 

Tahun 2016, wilayah ini akan mengalami percepatan dan pada tahun 2019/2020 wilayah ini akan populer, bisa naik 30 sampai 50 persen per tahun dari siklus saat ini.

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI


Saat ini, Indonesia masih memiliki pinjaman luar negeri. Per Juli 2015, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 690,64 triliun, total utang pemerintah Rp 2.911,41 triliun.

Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam kepada Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).

Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multirateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.

6. Bank Pembangunan Islam (IDB)

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI
Per Juli 2015, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 8,02 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 8,07 triliun. Persentasenya adalah 1,1% dari total utang luar negeri Indonesia.

5. Jerman

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI
Hingga Juli 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 19,83 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 19,96 triliun. Ini adalah 2,8% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

4. Prancis

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI
Sampai Juli 2015, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 24,79 triliun. Tak berubah dari bulan sebelumnya Rp 24,79 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,5% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

3. Bank Pembangunan Asia (ADB)

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI
Utang dari ADB per Juli 2015 adalah Rp 109,71 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 109,14 triliun. Jumlah ini adalah 15,8% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

2. Bank Dunia

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI

Pemberi utang luar negeri terbesar kedua adalah Bank Dunia. Jumlah utang Indonesia ke Bank Dunia per Juli 2015 mencapai Rp 189,5 triliun. Jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Rp 187,16 triliun.

Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 27,4% dari total utang luar negeri pemerintah.


1. Jepang

Ini yang Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI

Negeri Matahari Terbit adalah kreditur terbesar Indonesia. Per Juli 2015, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 210,45 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 211,64 triliun.

Utang tersebut mencapai 30,4% dari total pinjaman.

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya


Perjalanan menjadi seorang miliuner berharta US$ 1 miliar lebih atau di atas Rp 14 triliun tidak selalu enak. Banyak miliuner yang mengawali hidupnya sebagai orang miskin.

Sejumlah miliuner di dunia memiliki masa kecil yang tidak indah dan bergelimang harta seperti sekarang.

Siapa saja daftar orang kaya dunia yang mengawali hidupnya sebagai orang miskin? Berikut daftarnya bagian pertama seperti dilansir dari Aol Jobs, Jumat (7/9/2015).

1. Roman Abramovich

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (1)
Foto: Reuters

Orang kaya Rusia yang terkenal karena memiliki klub sepakbola Chelsea ini dilahirkan dari keluarga miskin. Bahkan Abramovich menjadi yatim piatu saat berumur 2 tahun.

Kekayaan Abramovich saat ini mencapai US$ 8,2 miliar, atau sekitar Rp 114 triliun.

Abramovich lahir di selatan Rusia, dan menjadi yatim piatu di umur 2 tahun. Dia dibesarkan oleh keluarga pamannya di utara Rusia.

Saat menjadi mahasiswa di Moscow Auto Transport Institute pada 1987, Abramovich mulai mendirikan perusahaan kecil yang memproduksi mainan plastic.  Dari bisnis ini, dia meningkat menjadi pengusaha minyak besar di Rusia.

Abramovich menjadi pemimpin dari perusahaan minyak bernama Sibneft, yang berhasil dia kembangkan menjadi perusahaan minyak keempat terbesar di dunia. Perusahaan ini dijual ke BUMN gas Rusia, yaitu Gazprom pada 2005 dengan nilai US$ 13 miliar, atau sekitar Rp 182 triliun.

Pria ini membeli klub Chelsea pada 2003 dan memiliki salah satu yacht terbesar di dunia bernilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun di 2010.


2. Oprah Winfrey

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (1)
Foto: Reuters

Pengusaha di bidang hiburan televisi ini memiliki harta US$ 3 miliar, atau sekitar Rp 42 triliun.

Oprah lahir dari keluarga miskin di Mississippi. Namun kondisi ini tidak menghentikannya untuk berjuang mendapatkan beasiswa dari Universitas Tennessee dan menjadi koresponden televisi berkulit hutam pertama di Amerika Serikat (AS), saat usianya 19 tahun.

Pada 1983, Oprah pindah ke Chicago dan bekerja mengisi talkshow di televisi yang sampai saat ini terkenal dengan nama 'Oprah Winfrey Show'.


3. Ralph Lauren

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (1)
Foto: Reuters

Pengusaha tekstil ini tercatat memiliki harta US$ 6,8 miliar, atau sekitar Rp 95,2 triliun.

Lauren lulus SMA di wilayah Bronx, New York dan drop out dari kuliah untuk bergabung dalam angkatan bersenjata.

Dia mengawali karirnya sebagai juru tulir di perusahaan bernama Brooks Brothers. Di sini dia memiliki ide soal desain dasi.

Mimpinya ini menjadi kenyataan, pada 1967 dia berhasil menjual dasi dengan nilai US$ 500 ribu, dan memulai bisnis sendiri dengan pakaian bermerek Polo.


4. Lakshmi Mittal

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (1)
Foto: Reuters

Pria asal India ini merupakan pemilik perusahaan baja bernama ArcelorMittal. Lakshmi lahir di 1950 dari keluarga miskin di negara bagian India bernama Rajasthan. 

Saat ini dia menjalankan salah satu perusahaan baja terbesar di dunia. Harta Lakshmi mencapai US$ 12,3 miliar, atau sekitar Rp 172,2 triliun.


5. Leonardo Del Vecchio

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (1)

Pria ini merupakan pemilik perusahaan produsen kacamata bermerek Ray-Ban dan Oakley. Kekayaannya US$ 24,1 miliar, atau sekitar Rp 337,4 triliun.

Del Vecchio merupakan anak dari 5 bersaudara yang menjadi yatim piatu karena ibunya yang berstatus janda meninggalkannya. Dia bekerja di pabrik kacamata.

Pada umur 23 tahun, Del Vecchio membuka toko sendiri hingga akhirnya membuat kacamata dengan merek terkenal.


6. George Soros

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (2)

Pria yang terkenal sebagai investor dan spekulan di pasar keuangan dunia ini memiliki kekayaan US$ 24,2 miliar, atau sekitar Rp 338 triliun.

Saat masa mudanya, Soros bekerja sebagai pegawai di kementerian agrikultur Hungaria, agar bisa selamat dari pendudukan Nazi di negara tersebut.

Pada 1947, Soros lari dari Hungaria untuk hidup bersama saudaranya di London. Dia menempuh pendidikan di London School of Economics dan bekerja sebagai pelayan restoran serta kuli rel kereta.

Setelah lulus, Soros kerja di sebuah toko suvenir, sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai bankir di New York, dan berlanjut menjadi miliuner.


7. Li Ka-Shing

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (2)

Pria ini merupakan orang kaya nomor 2 di Asia, dengan harta US$ 27,1 miliar, atau sekitar Rp 379 triliun.

Li meninggalkan China menuju Hong Kong pada sekitar 1940-an. Ayahnya meninggal saat umurnya 15 tahun. Li menjadi tulang punggung keluarga.

Pada 1950an, Li mulai mendirikan usahanya sendiri bernama Cheung Kong Industries yang awalnya bergerak di sektor manufaktur, yaitu produsen plastik. Saat ini usahanya melebar hingga ke sektor real estate.


8. Sheldon Adelson

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (2)

Pria berharta US$ 29,5 miliar, atau sekitar Rp 413 triliun ini dikenal sebagai miliuner dari bisnis kasino.

Adelson merupakan anak seorang sopir taksi di Massachusetts, dan memulai bisnisnya sebagai penjual koran di usia 12 tahun.

Dia pernah mengenyam kuliah di New York namun drop out. Dari sini dia memulai bisnis menjadi agen iklan koran dan mendirikan bisnis kecil-kecilan.

Harta Adelson turun saat krisis keuangan 2008 lalu, namun sekarang kembali. Dia memiliki Las Vegas Sands, perusahaan kasino terbesar dunia, dan menjadi salah satu pendonor politik terbesar di Amerika Serikat (AS).


9. Larry Ellison

Para Miliuner Dunia Pun Pernah Hidup Miskin, Ini Buktinya (2)

Pria ini memiliki harta US$ 49,8 miliar atau sekitar Rp 697 triliun. Ellison merupakan pemilik perusahaan teknologi besar di AS, yaitu Oracle.

Lahir di Brooklyn, New York, Ellison hidup bersama ibunya, dia tidak pernah mengetahui siapa ayahnya hingga sekarang.

Ellison dibesarkan bersama paman dan bibinya di Chicago, karena ibunya tak sanggup membesarkannya.

Setelah bibinya meninggal, Ellison meninggalkan bangku kuliahnya dan pindah ke California untuk mencari pekerjaan. Delapan tahun setelahnya, dia mengembangkan perusahaan pengembangan perangkat lunak (software) bernama Oracle pada 1977.

Wednesday 27 April 2016

Beberapa Cara Berhemat yang Sederhana agar Hidup Lebih Kaya

Beberapa Cara Berhemat yang Sederhana agar Hidup Lebih Kaya

Tung Desem Waringin

Beberapa Cara Berhemat yang Sederhana agar Hidup Lebih Kaya

Kebanyakan orang pasti berpikir kalau ingin hidup hemat, maka harus siap hidup susah. Padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Masih banyak lagi cara lainnya yang bisa kamu lakukan tanpa harus terlalu mengencangkan ikat pinggang. Mulai dari hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar, apa pun itu pastinya kamu harus berkomitmen dalam membiasakannya.

Tahukah kamu, langkah berhemat ternyata bisa diterapkan melalui cara yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari? Untuk itu, berikut beberapa cara berhemat dalam kehidupan sehari-hari yang bagus untuk kamu coba.

  1. Tepat waktu dalam membayar tagihan. Tagihan yang dimaksud dapat berupa tagihan air, listrik, properti, bank dan telepon. Karena jika terlambat membayar tagihan, ada bunga atau denda yang harus kamu bayar, sehingga membuat pengeluaran jadi lebih boros.
  2. Masak sendiri. Hanya dengan modal Rp.20.000 saja, kamu sudah bisa membeli cumi kering, kentang, dan seikat kangkung untuk dibuat masakan rumahan yang mengenyangkan dan juga enak. Berbeda halnya bila kamu membeli makanan dari luar selain lebih mahal kesehatannya juga belum tentu terjamin.
  3. Berbelanja di pasar tradisional. Kenapa harus di pasar tradisional? Karena selain apa yang dijual lebih beragam dan masih dalam kondisi segar, harga barang yang ada di sana juga bisa ditawar.
  4. Berhenti menyalakan AC dengan suhu yang terlalu dingin. Perlu kamu ingat, semakin rendah suhu AC, semakin banyak juga daya listrik yang dibutuhkan, dan kalau sudah begitu tagihan listrik juga semakin mahal.
  5. Gunakan kipas angin ketimbang AC kalau sedang gerah.
  6. Senantiasa mematikan lampu jika tidak digunakan.
  7. Tahukah kamu bahwa colokan listrik apapun, tetap bisa menyedot listrik bahkan ketika sedang tidak digunakan. Oleh karenanya segera cabut colokan apapun kalau sudah tak dipakai.
  8. Kurangi kebiasaan makan di luar atau menonton bioskop, ganti dengan cara lain seperti menonton film di rumah dengan cemilan seadanya.
  9. Berhenti merokok dan minum soda.
  10. Gunakan kartu kredit yang menawarkan banyak diskon dan cashback.
  11. Beli barang bekas yang memiliki kualitas bagus.
  12. Kalau sudah tidak digunakan lagi, matikan paket data smartphonemu. Dengan menghemat kuota, tentunya kamu juga menghemat pengeluaran.
  13. Jika ingin mendownload sesuatu, gunakanlah wifi gratisan di tempat-tempat umum.
  14. Menggunakan fasilitas TV kabel akan lebih murah dibanding menghabiskan waktu di depan komputer. Jadi mulailah beralih ke TV kabel.
  15. Menggunakan kendaraan umum memang baik untuk langkah berhemat, tapi jika kamu pergi ke suatu tempat yang jaraknya kurang dari 1 km, Berjalan kaki bisa jadi pilihan yang lebih tepat.
  16. Karena tarif pulsa operator lebih mahal untuk menelepon, gunakanlah fasiitas lain seperti aplikasi LINE, WhatsApp,Skype, atau Facebook untuk menelepon.
  17. Kalau kamu hobi membaca, daripada membeli buku fisik yang lebih mahal, belilah versi e-book yang lebih murah.
  18. Tabung setiap kembalian belanja ke celengan. Jangan anggap remeh uang kecil karena jika menabungnya sedikit demi sedikit, lama-lama jumlah yang terkumpul juga jadi banyak.

Thursday 21 April 2016

8 Cara Mengelola Gaji Dengan Bijak

8 Cara Mengelola Gaji Dengan Bijak

Tung Desem Waringin


8 Cara Mengelola Gaji Dengan Bijak

Puncak kebahagiaan para karyawan dalam bekerja tentunya ada pada saat-saat penerimaan gaji. Selain senang karena mendapatkan uang, rasanya bangga sekali melihat hasil kerja dihargai oleh perusahaan.

Tahu sedang memiliki banyak uang, sebagian besar orang pasti mulai tidak sabar ingin menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang. Entah itu makan di restoran atau kafe bersama teman, nonton ke bioskop, beli gadget, dan pakaian baru hingga jalan-jalan ke tempat yang selama ini ingin dituju. Akibatnya, karena memenuhi semua keinginan itu, belum sampai akhir bulan gajimu sudah habis.

Untuk itu, agar acara kehabisan uang semacam ini tidak menimpamu kembali, berikut beberapa cara mengelola gaji yang sangat bagus untuk kamu terapkan sekarang juga!

1. Belajar Mengendalikan Diri

Pertama-tama, belajar menahan diri. Setiap baru menerima uang gaji, jangan pernah merasa tajir, hingga tanpa pikir panjang langsung berfoya-foya layaknya orang kaya. Daripada menguras uang dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, coba tanamkan dalam pikiranmu bahwa masih banyak lagi kebutuhan yang harus dibayar setiap bulannya.

2. Buat Anggaran Bulanan

Sebelum menerima notifikasi gaji, beberapa hari sebelumnya buatlah anggaran bulanan, yang mencatat apa-apa saja kebutuhan penting yang harus dipenuhi. Melalui metode ini dijamin rencanamu menabung bisa berjalan dengan sukses.

Menyusun anggaran bulanan merupakan cara jitu untuk mengendalikan diri dari sikap konsumtif. Daripada itu, membentuk anggaran keuangan semacam ini, bisa membuatmu lebih berhemat dan bisa menabung.

3. Tetapkan Target Pengeluaran Mingguan

Kalau ternyata anggaran keuangan yang kamu susun belum cukup juga untuk mengendalikan sikap foya-foyamu. Maka buatlah target pengeluaran setiap minggunya. Untuk ini, kamu diharuskan membawa uang yang besarnya sesuai dengan kebutuhan selama seminggu. Dengan begini, kamu tak perlu bolak-balik ke ATM hanya untuk menarik uang.

Menetapkan target pengeluaran mingguan sangat membantumu untuk semakin hemat, serta lebih mengendalikan diri dalam melakukan pengeluaran.

4. Hindari Godaan untuk Kredit Barang

Kalau ingin keuanganmu senantiasa aman, maka kamu harus menghindari cicilan barang-barang yang memiliki beban. Jika ditawarkan barang-barang yang sifatnya tidak terlalu perlu, coba tolak semua godaan tersebut apalagi sampai membelinya dengan cara kredit.

Metode pengendalian diri ini sangat ampuh agar kamu tidak boros atau menghabiskan uang sebelum akhir bulan. Jika kamu memang berniat untuk mengambil cicilan, upayakan apa yang sedang kamu butuhkan benar-benar penting dan diperlukan. Selain itu, sesuaikan juga anggarannya serta bunga yang ditawarkan haruslah bernilai rendah.

5. Sisihkan Uang untuk Keperluan Orang Tua

Berhemat jangan hanya berpatokan untuk diri sendiri saja, melainkan juga orang tua. Pikirkan nasib mereka saat sudah menginjak usia senja, di saat-saat itu, selalu ada kemungkinan buruk yang kamu harus selalu siap untuk mengantisipasinya. Oleh karenanya, ketika menerima gaji sisihkan uangmu sebesar 20% atau lebih untuk dialokasikan ke tabungan orang tua.

Dengan begini, ketika nantinya orangtuamu sakit, kamu sudah punya cukup dana untuk membiayai pengobatan mereka.

6. Buat Skema Belanja yang Jelas dan Teratur

Mengingat kamu juga perlu memberi penghargaan pada diri sendiri setelah bekerja keras selama satu bulan. Sepertinya sedikit berfoya-foya juga boleh. Lagipula ini juga bisa membuatmu selalu bersemangat dalam bekerja.

Akan tetapi ingat, harus ada pengendalian juga dalam melakukannya. Agar proses foya-foyamu tetap terkendali, buatlah skema belanja yang jelas dan terencana.

Misalnya:
  • Bulan Januari: Rp 300.000 untuk makan di restoran atau kafe mahal
  • Bulan Februari: Rp 300.000 untuk membeli gadget dan pakaian baru
  • Bulan Maret: Rp 300.000 untuk mengganti kendaraan
7. Buat Rekening Khusus untuk Menabung

Di samping rekening untuk penerimaan gaji, buat rekening lainnya yang berfungsi untuk membantu mengelola uang. Untuk ini, upayakan pilih bank yang menawarkan biaya potongan administrasi rendah, serta tak perlu membuat kartu ATM. 

Tanpa potongan bulanan yang besar, jumlah uang yang kamu tabung bisa bertahan dengan nominal aslinya dalam waktu yang lama. Sedangkan fasilitas tanpa kartu ATM, dimaksudkan untuk mengendalikanmu agar tidak sewaktu-waktu menarik uang tabungan.

8. Berteman Dengan Orang-orang yang Memiliki Gaya Hidup Sederhana

Cara ini sangat ampuh, mudah dan tepat, untuk mengendalikan pengeluaran. Berteman dengan mereka-mereka yang cerdas dalam mengelola keuangannya serta senantiasa bergaya hidup sederhana, sangat membantu untuk mengendalikan dirimu dari sifat konsumtif. Daripada itu, kamu juga bisa membangun kebiasaan positif yang sama dengan mereka, untuk selalu menerapkan gaya hidup yang sederhana.

Monday 18 April 2016

55 Juta Menengah-Atas RI Rata-rata Keluarkan Uang Rp 2,28 Juta/Bulan

55 Juta Menengah-Atas RI Rata-rata Keluarkan Uang Rp 2,28 Juta/Bulan


55 Juta Menengah-Atas RI Rata-rata Keluarkan Uang Rp 2,28 Juta/Bulan 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang berpendapatan menengah ke atas di Indonesia berjumlah 55 juta orang, atau 20% dari total jumlah penduduk. Orang tersebut rata-rata mengeluarkan uang Rp 2,28 juta per bulan.

"Untuk berpendapatan menengah ke atas pengeluarannya Rp 2,28 juta per bulan," kata Sairi Hasbullah, Deputi Kepala BPS RI Bidang Statistik Sosial, di kantornya, Jakarta, Senin (18/4/2016). Ini berdasarkan data terakhir BPS September 2015.

Sairi menyebutkan, ada penurunan pengeluaran oleh masyarakat pada kelompok tersebut. Ini seiring kondisi perekonomian yang melemah dalam beberapa tahun terakhir, dan terendah adalah periode 2015.

"Penurunan belanja ada indikasi penurunan kemakmuran. Belanja orang kaya itu belanja makanan, non makanan, dan barang-barang lainnya," ujarnya.

Sementara itu untuk masyarakat kelas paling bawah, atau 40% dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 100 juta orang, pengeluarannya hanya sekitar Rp 420.000 per bulan. Kelompok ini sangat terbantu oleh program pemerintah.

"Konsumsi masyarakat memang masih drop. Tapi di lapisan bawah ada bantalan dari pemerintah. Ini akan meningkatkan lapisan bawah," tegas Sairi.

Hal ini yang kemudian mendorong rasio gini menurun dari 0,41 menjadi 0,40. Artinya ketimpangan masyarakat paling miskin di Indonesia dengan yang kaya sudah menurun.

"Kinerja ekonomi belum pulih sampai September sehingga pendapatan orang yang lebih makmur selama ini mengalami penurunan. Gini ratio mengecil yang atas naik, yang tinggi turun," paparnya.

Usir Hama, Ini Jurus Petani Bawang Berkantong Tebal di Brebes

Usir Hama, Ini Jurus Petani Bawang Berkantong Tebal di Brebes


Usir Hama, Ini Jurus Petani Bawang Berkantong Tebal di Brebes 
Jika kebetulan melintas di jalan wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah saat malam hari, maka kerap ditemukan lampu-lampu berjejeran yang di tengah sawah yang yang cukup menarik perhatian.

Lampu-lampu tersebut biasa dipakai petani bawang merah sebagai alat penangkap organisme pengganggu tanaman, dengan di bawahnya diletakkan baskom air yang dicampur minyak kelapa. Cahayanya yang terang saat malam hari menarik hama yang umumnya serangga, masuk ke dalam perangkap.

Maryadi, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Provinsi, Jawa Tengah menuturkan, rata-rata pengguna perangkap lampu (light trap) adalah petani bawang merah yang memiliki lahan luas.

"Kalau yang pakai lampu biasanya petani yang kaya. Lahannya kan luas, jadi efektif pakai light trap. Itu kan mahal, kan harus punya genset harganya satu Rp 23 juta, bayar solarnya, bayar operatornya, dan lahannya harus luas biar efektif," jelasnya ditemui di Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Senin (18/4/2016).

Diungkapkan Maryadi, light trap jadi alat yang diakui di kalangan petani bawang merah sebagai yang paling ampuh mengurangi serangan hama kupu seperti jenis spodoptera exigua, dan lalat pengorok daun atau Liriomyza.

"Namun bisa efisien kalau dipakai untuk lahan sedikitnya di atas 1 hektar. Makanya yang punya biasanya petani kaya yang lahannya luas. Kalau petani kecil pakai campuran pestisida dan alat sederhana seperti yellow trap," ujar Maryadi.

Amin Kartiawan Danopa, salah seorang petani yang memiliki lahan seluas 20 hektar lebih di Brebes yang ditemui mengatakan, light trap memang bisa efektif dipakai untuk lahan tanaman bawang merah yang luas.

"Kalau saya punya 20 hektar lebih. Satu hektar ada 22 lampu, lampunya sih murah pakai saja yang Rp 5.000 per biji. Solarnya sehari 25 liter, oli pelumas 5 liter diganti seminggu sekali, bayar operatornya, itu untuk 20 lampu hektar. Lampunya sebulan sekali diganti. Karena genset saya kan besar," ungkap Amin.

Meski dipakai untuk lahan yang luas, saat ini sudah ada beberapa petani kecil bawang merah di Brebes yang juga memakai light trap.

"Tapi nggak bisa sendiri. Kadang kalau yang kecil lahannya yah harus sewa genset kecil, makanya biasanya rame-rame untuk dipakai bersama. Sebenarnya murah kalau dipakai bersama-sama satu kelompok tani misalnya 10 hektar," pungkas petani jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Sifat dan Gaya Orang Kaya 'Beneran' alias Orang Berduit (2)

Sifat dan Gaya Orang Kaya 'Beneran' alias Orang Berduit (2)


Sifat dan Gaya Orang Kaya Beneran alias Orang Berduit (2) 
Di tulisan sebelumnya sudah kita bahas, apa saja sih sifat dan gaya atau kunci sukses dari orang-orang berduit beneran alias miliuner, atau yang sering saya bilang 'orang tajir melintir'. Nah di sambungan tulisan kali ini kita bahas lagi sambungan apa saja yang mereka lakukan yang bisa membuat orang-orang menjadi semakin kaya, kaya dan kaya raya. Yuuuk.

Mereka Menggunakan Jasa Dari Ahlinya

Banyak orang yang merasa kalau bisa menguasai semua hal berarti 'lo udah jadi orang hebat' alias sukses. Padahal kenyataannya mengejutkan dan justru malah sebaliknya. Kalau dilihat banyak dari orang berduit alias miliuner yang melihat diri mereka tidak ahli dalam bidang apapun termasuk berinvestasi. Tidak banyak dari mereka yang merasa bahwa mereka jago dalam berinvestasi. Sementara tidak lebih banyak lagi dari mereka yang merasa tidak mempunyai banyak ilmu. Yang pasti, banyak dari mereka yang merasa mereka tetap harus belajar hal-hal baru.

Maka tidak heran bila mereka sangat percaya pada orang-orang yang memang ahli di bidangnya terutama di bidang investasi. Bahkan banyak dari mereka yang memang mencari orang yang dapat dipercaya untuk mengelola bisnis (bila mereka punya usaha) dan mengelola keuangan mereka. Itulah sebabnya, Perencana Keuangan professional seperti saya banyak dibutuhkan untuk membantu miliuner mengelola kekayaan mereka.  Dan itulah yang membedakan antara seorang Pengusaha dengan Self-Employee.

Tetap Ingin Bisa Mengelola Uang Mereka

Kesamaan yang sering kita temukan di orang sukses dan berduit alias miliuner adalah, meskipun banyak miliuner percaya untuk menggunakan jasa orang yang ahli di bidangnya, tetapi miliuner tetap ingin bisa mengelola uang mereka secara langsung. Banyak dari miliuner ini yang menikmati pekerjaan mereka, bisnis mereka, dan yang sudah pasti banyak dari mereka yang menikmati berinvestasi.

Tidak ada salahnya menggunakan jasa ahlinya, tapi tidak ada salahnya juga bisa mengelola sendiri. Menggunakan jasa ahlinya adalah satu hal, tetapi bisa mengelola dan berinvestasi memberikan kesenangan tersendiri kepada mereka. Apalagi bila investasi tersebut kemudian menghasilkan keuntungan yang besar.  Itulah sebabnya jarang dari para miliuner ini yang melepaskan seratus persen investasi mereka pada orang kepercayaannya.

Setidak-tidaknya mereka tetap ingin mengecek keuangan dan investasi mereka dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa investasi mereka tetap berjalan sebagaimana mestinya. Mereka tidak segan-segan untuk belajar mengikuti seminar, workshop maupun kelas-kelas baik cara mengelola keuangan maupun berinvestasi. Banyak dari murid-murid yang ikut di kelas saya yang sebenarnya duitnya sudah banyak, tapi mereka senang saja belajar lagi agar mengerti bagaimana caranya mengelola uang dan berinvestasi.

Orang Berduit Lebih Menikmati Menabung dan Berinvestasi dibandingkan Belanja

Fakta yang mengejutkan berikutnya adalah, Orang Kaya Lebih Menikmati Menabung dan Berinvestasi dibandingkan belanja. Anda sering melihat orang kaya berbelanja? Betul, tetapi banyak dari orang kaya ini yang lebih menikmati menabung, berinvestasi dibandingkan menghambur-hamburkan uang alias belanja.  Setidaknya kalau bisa berbelanja tidak menggunakan uang mereka.  Itulah sebabnya jangan kaget kalau anda ketemu sama orang kaya yang tajir melintir tapi tetap menyukai diskon dan berburu diskon.

Itulah sebabnya mungkin banyak orang berpikiran bahwa semakin kaya seseorang maka semakin pelit dan kikir mereka. Sebenarnya belum tentu juga. Mereka tetap berbelanja, akan tetapi mereka lebih menikmati berinvestasi. Bahkan kemungkinan dana yang mereka belanjakan hanya sebagian kecil dari bunga atau hasil investasi mereka.

Orang Berduit Menikmati Uang

Kalau dilihat dari banyak fakta di atas, maka bisa ditarik kesimpulan, rangkuman dari semua yang ada di atas adalah bahwa orang kaya sebenarnya menyukai dan menikmati memiliki uang. Tidak hanya mereka menyukai dan menikmati uang, kebanyakan dari mereka memiliki 'ketakutan' kalau tidak memiliki uang, alias takut miskin. Itulah sebabnya mereka bekerja keras, memperluas dan memperbanyak bisnis mereka, serta menginvestasikan kekayaan mereka agar terus berkembang.

Berminat jadi kaya? Punya impian atau tujuan untuk jadi kaya atau miliuner? Well, meskipun anda belum seperti mereka tapi tidak ada salahnya untuk mulai meniru pola pikir, kebiasaan dan cara mereka. Siapa tau suatu hari nanti anda menjadi kaya beneran dan tidak menjadi kaya kagetan.

Nah, disebutkan di atas kalau ternyata orang berduit itu lebih menikmati nabung dan berinvestasi dibandingkan belanja, meskipun mereka juga senang belanja sih. Plus, di atas disebukan juga kalau orang berduit tetap ingin bisa mengelola uang mereka. Permasalahannya adalah apakah anda sudah punya ilmu untuk mengelola duit dan berinvestasi?

So, kalau seseorang yang berduit, alias miliuner alias tajir melintir saja masih mau belajar apapun termasuk tentang cara mengelola uang dan berinvestasi, kenapa anda yang masih belum jadi miliuner masih suka malas untuk belajar, bahkan cenderung pasrah. Ingat uang itu tidak semuanya bisa jatuh dari langit, tapi harus diusahakan. So, kalau sudah banyak miliuner yang sukses dengan cara-cara di atas, kenapa kita tidak mencontohnya saja?  Lebih mudah kan?