MAKALAH
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
DEKOMPOSER PUPUK ORGANIK
OLEH :
NAMA : WA ODE SUIDA
ARIEF
NIM :
JURUSAN : KEHUTANAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU PERTANIAN
JURUSAN
KEHUTANAN
R A H A
2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa karena, atas berkat dan kehendak-Nyalah Makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk
memaparkan pengertian decomposer pupuk organic, membuat Dekomposer Pupuk
Organik Dari Bahan Lokal dan cara pembuatannya.
Dalam makalah ini penulis menemukan banyak
kesulitan, terutama keterbatasan mengenai penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Tetapi berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak
akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sebagai Mahasiswi, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang
dimiliki masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran dirasakan sangat
dibutuhkan untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah
ini tidak hanya meningkatkan kreatifitas mahasiswa di perkuliahan melainkan juga dapat
membantu memperbaiki keadaan ekonomi penduduk sekitar.
Raha, 06 Januari
2012
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud Tujuan
1.3. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Limbah Organik
B. EM (Mikroorganisme)
C. Dekomposisi Pupuk
Organik
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber pupuk organik dapat berasal
dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalnya pupuk kandang, sisa-sisa
tanaman, dll.
Limbah organik yang telah mengalami
proses dekomposis akibat kegiatan mikroorganisme banyak mengandung unsur hara
yang diperlukan pertumbuhan tanaman.
Proses dekomposisi limbah organik dapat dipercepat dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) yang merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme sehingga dihasilkan pupuk organik yang kandungan unsur haranya sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Proses dekomposisi limbah organik dapat dipercepat dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) yang merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme sehingga dihasilkan pupuk organik yang kandungan unsur haranya sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pupuk organik merupakan bahan
pembenah tanaman dan limbah, misalnya pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, dll.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan makalah adalah
untuk mengkaji pengolahan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif).
Tujuan penulisan makalah adalah
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah
organik dengan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) terhadap kesuburan tanah
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
1.3. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Pengaruh
teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) terhadap pengelolaan limbah organik
menjadi pupuk organik.
2. Pengaruh pupuk
organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme
Efektif), terhadap tanah dan tanaman.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Limbah Organik
Sisa-sisa
tanaman seperti jerami padi, batang dan tongkol jagung, sekam padi dan limbah
tanaman lainnya merupakan limbah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk
organik setelah mengalami proses dekomposisi, dengan bantuan teknologi EM
(Mikroorganisme Efektif). (Rachman Sutanto, 2002)
B. EM (Mikroorganisme)
Mikroorganisme
Efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang
bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri, asam laktat, ragi, aktinomi, setes
dan jamur) yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan
keragaman mikrobia tanah dan selanjutnya membantu dalam proses dekomposisi
bahan organik yang banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
(Rachman Sutanto. 2002).
Keuntungan
EM adalah sebagai berikut :
- Memperbaiki kondisi lingkungan fisik, kimia
dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah.
- Memperbaiki perkecambahan, pembungaan, pembentukan
buah dan kematangan hasil tanaman.
- Meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
serta
- Meningkatkan manfaat bahan organik sebagai
sumber pupuk. (Rachman Sutanto, 2002)
C. Dekomposisi Pupuk Organik
Pupuk
organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada
bahan pembenah buatan/sintesis. Pada umumnya pupuk organik mengandung hara
makro N.P.K yang cukup untuk pertumbuhan tanaman serta mengandung hara mikro
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Disamping itu pupuk organik juga mencegah
terjadinya erosi (Rachman Sutanto, 2002).
Pupuk
organik mempunyai fungsi yang penting yaitu untuk menggemburkan lapisan
permukaan tanah (top soil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi
daya serap dan daya dimpan air serta dapat meningkatkan kesuburan tanah. (Mul
Mulyani Sutedjo, 1995)
Tekonologi
EM (Mikroorganisme Efektif) merupakan kultur campuran berbagai jenis
mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri, asam laktat,
ragi actinomisetes, dan jamur) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
mikroorganisme selama proses dekomposisi bahan organik yang dapat berlangsung
secara aerob dan anaerob.
Karakteristik bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dengan penambahan EM (Mikroorganisme Efektif) adalah sebagai berikut :
Karakteristik bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dengan penambahan EM (Mikroorganisme Efektif) adalah sebagai berikut :
-
Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20, sehingga unsur hara yang
terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat langsung digunakan oleh
tanaman.
Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20,
sehingga unsur hara yang terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat
langsung digunakan oleh tanaman.
Unsur hara yang terdapat dalam bahan organik
dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk mengubah senyawa
anorganik menjadi senyawa organik yang dapat digunakan oleh tanaman sebagai
sumber unsur hara untuk pertumbuhannya.
Pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme efektif terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman adalah) :
Pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme efektif terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman adalah) :
1.
Penambahan
pupuk organik kedalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara makro
seperti N.P dan K serta unsur hara mikro seperti Ca dan Mg yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
2.
Tanah
yang kaya bahan organik bersifat lebih terbuka sehingga aerasi tanah lebih baik
karena tidak mengalami pemadatan, serta tanah yang kaya bahan organik berwarna
kelam kandungan unsur hara, oksigen dan air lebih banyak yang dapat diserap
oleh akar tanaman.
3.
Kandungan bahan organik dalam tanah sangat
mempengaruhi jumlah Mikroorganisme yang berperan penting dalam proses
dekomposis bahan organik yang dapat menyediakan unsur hara untuk pertumbuhan
tanaman.
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Limbah organik berasal dari
sisa-sisa tanaman dan kotoran hewan yang dapat dijadikan pupuk organik yang
mengandung unsur hara makro dan mikro dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan
tanaman, dimana dalam proses dekomposisi bahan organik tersebut diperlukan
teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) yang dapat mempercepat proses dekomposisi
bahan organik.
4.2. Saran
Dalam meningkatkan dan memperbaiki
lahan pertanian yang semakin miskin unsur hara, maka diperlukan teknologi
seperti EM (Mikroorganisme Efektif) yang dapat mendekomposisi limbah organik
yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutanto. R, 2002. Penerapan Pertanian Organik, Penerbit Kanisius
Sutedjo. M. M, 1995. Pupuk dan Cara
Pemupukan, Penerbit Rineka Cipta
No comments:
Post a Comment