TUGAS ILMU LOGIKA
FILSAFAT
LOGIKA
NAMA : ARI YANTO
NIM : 21208252
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KENDARI
2 0 1 3
KATA
PENGANTAR
Berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan segala kemudahan sehingga pembuat
makalah dapat menyelesaikan makalah Ilmu Logika (Filsafat Logika) dengan mudah
dan lancar. Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang logika dan peranannya
di filsafat. Pembahasan makalah ini meliputi sejarah logika filsafat,
pengertian logika, macam-macam logika, logika sebagai cabang fisafat, dan
kegunaan logika.
Makalah ini
disusun secara sistematis tentang logika filsafat dengan tujuan melengkapi
tugas mata kuliah filsafat. Dan makalah ini diharapkan dapat menjadi media
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai logika
filsafat bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pembuat makalah
telah berusaha menyajikan materi pada makalah ini dengan sebaik-baiknya, tetapi
kekurangan dan kesalahan pasti ada. Seperti kata pepatah “ tak ada gading yang
tak patah”. Semua yang ada dibumi ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna
itu adalah kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran dan
kritik yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik, sangat
diharapkan dan diterima tim penyusun dengan tangan terbuka. Akhirnya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Amin
Raha, Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sejarah Logika
B. Macam-Macam Logika
C. Logika Sebagai Cabang Filsafat
D. Kegunaan Logika
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa
sehari-hari kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis,
argumentasinya logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah
masuk akal dan tidak logis adalah sebaliknya.
Ilmu kita pelajari karena manfaat
yang hendak kita ambil, lalu apakah manfaat yang didapat dengan mempelajari
logika? Bahwa keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem yang
bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya
terhadap logika.
Sebagai suatu
ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan
penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari
pemikir-pemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam
perkembangannya, logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh
para filosof. Logika juga menarik minat filosof-filosof muslim sehingga menjadi
pembahasan yang menarik dalam masalah agama.
Logika
tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam
bentuk yang paling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai
pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan
kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika
merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati
agar manusia dapat berpikir benar, efisien dan teratur.
Banyak
permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara
menggunakan logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan
menggunakan logika. Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita
selesaikan dengan menggunakan logika?
Dengan demikian kami menggangkat
logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu menjadi
bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif.
B. Rumusan Masalah
Logika adalah
salah salah satu cabang filsafat yang mampu membantu manusia dalam memecahkan
masalahnya. Pembahasan filsafat amat luas dan kompleks sehingga menimbulkan
beberapa pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah
arti dari logika sebagai salah satu cabang dalam filsafat?
- Bagaimana
sejarah terlahirnya logika dalam filsafat?
- Apa
macam-macam dari logika?
- Apakah
fungsi logika dalam filsafat ilmu?
- Apakah
kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari?
B. Tujuan & Kegunaan
Saya menyusun
tugas makalah berjudul “Filsafat Logika” dengan tujuan mendapatkan nilai dalam
mata kuliah Ilmu Logika khususnya dan menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa.
Tujuan Umum
1. Dengan
mengetahui arti dari logika sehingga penyusun bisa memahami apa itu logika.
2. Dengan
mengetahui sejarah lahirnya logika, penyusun bisa mendapatkan gambaran
perkembangan logika dari awal lahirnya sampai saat ini.
3. Dengan
mengetahui macam-macam logika, penyusun dapat memahami logika secara utuh.
4. Dengan
mengetahui fungsi logika, penyusun bisa memahami fungsi logika dalam filsafat.
5. Dengan
mengetahui kegunaan logika dalam kehidupan sehari-hari penyusun mampu
menggunakan daya analasis untuk mengambil keputusan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Logika berasal
dari kata Yunani Kuno yaitu λσγσς (Logos) yang artinya hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam
bahasa. Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk
berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin:logika
scientia) yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan
rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk
berpikir lurus, tepat dan teratur. Ilmu disini mengacu pada kecakapan
rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi
untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan. Kata logis yang
dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Oleh karena itu
logika terkait erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan,
silogisme.
Logika sebagai ilmu
pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran
yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia
yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari
pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan
kesimpulan.
Logika juga merupakan
suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini
yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam
proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan
menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak
dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut
kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila
pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan
dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan
bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2013
s/d 10 Juli 2013 di Universitas Muhammadiyah Kendari Cabang Raha Kec. Katobu Kab. Muna.
B. Populasi dan
Sampel
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sedangkan sampel
sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Kelas C sebanyak 23 orang dengan
sampel sebanyak 10 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling (acak sederhana). Soekidjo. 2005
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Sejarah Logika
Logika
dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf
Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan
cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan
rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang
berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan
logika induktif.
Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian
disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales
menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan
alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Sejak saat
Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan.
Kaum Sofis beserta Plato (427 SM-347 SM) juga telah merintis dan memberikan
saran-saran dalam bidang ini. Pada masa Aristoteles logika masih disebut
dengan analitica , yang secara khusus meneliti
berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisiyang benar,
dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang
berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika
Aristoteles adalah silogisme.
Pada 370
SM - 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi
pemimpin Lyceum, melanjutkan pengembangn logika. Istilah logika untuk
pertama kalinya dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM - 226
SM pelopor Kaum Stoa. Sistematisasi logika terjadi pada masa Galenus
(130 M -201 M) dan Sextus Empiricus 200 M, dua orang dokter medis
yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri.
Kaum Sofis,
Socrates, dan Plato tercatat sebagai tokoh-tokoh yang ikut merintis lahirnya
logika. Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aristoteles, Theoprostus dan Kaum
Stoa. Logika dikembangkan secara progresif oleh bangsa Arab dan kaum muslimin
pada abad II Hijriyah. Logika menjadi bagian yang menarik perhatian dalam
perkembangan kebudayaan Islam. Namun juga mendapat reaksi yang berbeda-beda,
sebagai contoh Ibnu Salah dan Imam Nawawi menghukumi haram mempelajari logika,
Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan Jumhur Ulama membolehkan
bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya. Filosof Al-Kindi
mempelajari dan menyelidiki logika Yunani secara khusus dan studi ini dilakukan
lebih mendalam oleh Al-Farabi.
Selanjutnya
logika mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi sangat dangkal dan
sederhana sekali. Pada masa itu digunakan buku-buku logika seperti Isagoge dari
Porphirius, Fonts Scientie dari John Damascenus, buku-buku
komentar logika dari Bothius, dan sistematika logika dari Thomas Aquinas. Semua
berangkat dan mengembangkan logika Aristoteles.
Pada abad XIII
sampai dengan abad XV muncul Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus,
Wilhelm Ocham menyusun logika yang sangat berbeda dengan logika Aristoteles
yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus mengembangkan
metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan
kebenaran - kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif
dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . W.Leibniz menyusun logika
aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian. Emanuel
Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk
pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Selain itu George Boole (yang
mengembangkan aljabar Boolean), Bertrand Russel, dan G. Frege tercatat sebagai
tokoh-tokoh yang berjasa dalam mengembangkan Logika Modern. Pada abad 9
hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione,Eisagoge oleh
Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas
Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan
sistematisasi logika.
Lahirlah logika modern dengan
tokoh-tokoh seperti:
- Petrus
Hispanus 1210 - 1278)
- Roger
Bacon 1214-1292
- Raymundus
Lullus (1232 -1315) yang menemukan metode logika baru yang dinamakan
Ars Magna, yang merupakan semacam aljabar pengertian.
- William
Ocham (1295 - 1349)
Pengembangan
dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas Hobbes
(1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704)
dalam An Essay Concrning Human Understanding. Francis Bacon
(1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam
bukunya Novum Organum Scientiarum. J.S. Mills
(1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran
induksi dalam bukunya System of Logic.
Lalu logika diperkaya dengan
hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:
·
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) menyusun logika
aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus. Logika ini bertujuan
menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih mempertajam kepastian.
·
George Boole (1815-1864)
·
John Venn (1834-1923)
·
Gottlob Frege (1848 - 1925)
Lalu Chares
Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah
mengajar di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan
karya-karya tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirce’s Law) yang
menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda (general theory of
signs).
Puncak
kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan
terbitnya Principia Mathematica tiga jilid yang merupakan
karya bersama Alfred North Whitehead (1861 - 1914) dan Bertrand
Arthur William Russel (1872 - 1970).
B. Macam - Macam Logika
Setelah mempelajari tentang filsafat ilmu lebih mendalam lagi, ternyata
didalamnya terdapat banyak sekali materi yang disajikan. Yang salah satunya
adalah tentang logika, dan logika sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Logika Alamiah
Logika
Alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus
sebelum mendapat pengaruh-pengaruh dari luar, yakni keinginan-keinginan dan
kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Yang mana logika alamiah manusia
ini ada sejak manusia dilahirkan. Dan dapat disimpulkan pula bahwa logika
alamiah ini sifatnya masih murni.
2. Logika Ilmiah
Lain
halnya dengan logika alamiah, logika ilmiah ini menjadi ilmu khusus yang
merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Dengan adanya
pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat,
lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah ini juga dimaksudkan
untuk menghindarkan kesesatan atau setidaknya dapat dikurangi. Sasaran dari
logika ilmiah ini adalah untuk memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal
budi.
C. Logika Sebagai Cabang Filsafat
Filsafat
adalah kegiatan / hasil pemikiran /permenungan yang menyelidiki sekaligus
mendasari segala sesuatu yang berfokus pasa makna dibalik kenyataan atau teori
yang ada untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.
Logika
adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan
lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya
serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba
membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.Logika
digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi
yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai
cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika.
Logika
sebagai cabang filsafat adalah cabang filsafat tentang berpikir. Logika
membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut
dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau
aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil
keputusan. Menurut Louis O. Kattsoff, logika membicarakan teknik-teknik untuk
memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan tertentu dan kadang-kadang
logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang penarikan kesimpulan.
Logika
bisa menjadi suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : Adakah
metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat? Apakah yang
dimaksud pendapat yang benar? Apa yang membedakan antara alasan yang benar
dengan alasan yang salah? Filsafat logika ini merupakan cabang yang timbul dari
persoalan tentang penyimpulan.
C. Kegunaan Logika
Logika
membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan
kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktivitas berpikir dan
bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika menyampaikan
kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan
seseoranng, karena itu ia mendidik manusia bersikap obyektif, tegas, dan
berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan
tempat. Selain hubungannya erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa
ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis (logical methods)
yang banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu, sebagai misal metode yang
umumnya pertama dipakai oleh suatu ilmu.
Selain itu
logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian yang
cermat, lambang yang abstrak dan aturan-aturan yang diformalkan untuk keperluan
penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang
rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan ternyata juga mempunyai penerapan. Misalnya
dalam penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik, yang tidak
bersangkutan dengan argumen.
Pengertian ilmu logika secara umum
adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir benar. Jadi dalam logika
kita mempelajari bagaimana sistematika atau aturan-aturan berpikir benar.
Subjek inti ilmu logika adalah definisi dan argumentasi. Yang selanjutnya
dikembangkan dalam bentuk silogisme.
Dari uraian
diatas, dapat disimpulkan bahwa kegunaan logika adalah sebagai berikut:
- Membantu setiap orang
mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,
- tertib, metodis, dan koheren
atau untuk menjaga kita supaya selalu berpikir benar.
- Meningkatkan kemampuan berpikir
secara abstrak, cermat, dan objektif.
- Menambah kecerdasan dan
meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Memaksa dan mendorong orang
untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.
- Meningkatkan cinta akan kebenaran
dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir kekeliruan serta kesesatan.
- Mampu melakukan analisis
terhadap suatu kejadian.
- Sebagai ilmu alat dalam
mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.
Karena
yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berpikir benar
maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang
selalu benar dalam berpikir. Itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan
aturan-aturan berpikir itu, disiplin atau tidak dalam menggunakan aturan-aturan
itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad dalam kebenaran.
Kegunaan dari kita belajar logika
adalah daya analisis kita semakin bertambah dan dimana apabila ada suatu
masalah, kita dapat mengambil keputusan dengan benar. Disamping itu belajar
logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga logika merupakan
dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya dengan belajar logika
kemampuan berpikir dan daya analisis kita semakin berkembang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa logika berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata logos berarti perkataan atau sabda. Secara umum
logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Logika ini dimulai
dari tahun 624 SM sampai 548 SM oleh Thales yang disebut sebagai Bapak Filsafat
kemudian dikembangkan kembali oleh Aristoteles dengan mengenalkan logika
sebagai ilmu. Logika terbagi menjadi dua macam yaitu : logika alamiah dan
logika ilmiah. Dalam perkembangannya logika juga disebut sebagai cabang
filsafat. Logika sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk berpikir lurus,
efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
B. Saran
Logika
sebagai cabang dalam filsafat ilmu menuntun kita untuk berpikir benar dan tidak
salah dalam mengambil keputusan. Selain itu berpikir secara logika mampu
melatih kita untuk berpikir secara lurus, efisien, tepat dan teratur demi mendapatkan
kebenaran dan menghindari kekeliruan dalam pemecahan suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal. 2004. "Filsafat Ilmu". Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Bakry, Hasbullah.1992. Sistematik
Filsafat. Cet. IX; Jakarta: Penerbit Wijaya
Gie, The Liang. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Liberty,
Yogyakarta
Mustofa.A. 2007 Fislasar islam. Bandung : pustaka setia
Mundiri, H. 2008. Logika. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Poespoprodjo, W. 1999 Logika Scientifika: Pengantar
Dialektika dan Ilmu. Cet. I; Bandung: Pustaka Grafika
No comments:
Post a Comment