Thursday 5 May 2016

Jual Rumah Online Tak Laku-Laku? Mungkin Anda Melakukan Kesalahan Ini

Jual Rumah Online Tak Laku-Laku? Mungkin Anda Melakukan Kesalahan Ini


Jual Rumah Online Tak Laku-Laku? Mungkin Anda Melakukan Kesalahan Ini



Menjual rumah secara online lewat perangkat digital memang lebih praktis, karena si penjual tidak memerlukan koneksi orang–orang berkantung tebal. Dengan memasarkannya lewat pasar digital, setiap orang yang mencari rumah bisa melihat iklan yang ditawarkan oleh penjual.

Masalahnya, iklan yang tercantum tak hanya satu, tapi ribuan bahkan jutaan listing properti. Akibatnya, kompetisi yang berlangsung sangat ketat dan membuat calon konsumen juga memiliki banyak pilihan. Niat ingin menjual cepat pun tak membuahkan hasil jika iklan yang ditampilkan biasa–biasa saja.

Nah, jika iklan yang ditampilkan tak kunjung laku bahkan pada 1 hingga 3 tahun, ada kemungkinan Anda melakukan kesalahan ini. Mungkin nampak sepele, namun akibatnya bisa fatal, karena dalam strategi pemasaram, citra awal itu sangat penting. Lantas apa saja faktor–faktor tersebut?

1. Foto Seadanya
Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para pengiklan properti secondary di ranah digital. Umumnya, foto yang diunggah dilakukan dengan sangat sederhana, misalnya gambar nampak gelap, buram dan tidak menampilkan rumah serta ruangan dengan sangat baik.

Tak hanya itu, ada pula penjual yang mengunggah sedikit foto, akibatnya informasi yang didapatkan calon pembeli pun cuma sedikit. Padahal bisa jadi, ada hal lain yang mampu menarik perhatian publik dari ruangan yang tidak diunggah.

Tak ada salahnya menyewa jasa fotografer untuk menampilkan rumah terbaik dengan angle dan persiapan matang, sehingga mampu memberi kesan pertama yang memukau calon konsumen. Pencahayaan, angle, serta kebersihan ruangan akan memengaruhi minat pembaca listingan properti Anda.

2. Tidak Menulis Spesifikasi dengan Benar
Terkadang, ada beberapa pihak yang menyantumkan harga ataupun spesifikasi yang sesuai. Alasannya bermacam–macam, ada yang memang mencantumkan dengan harga murah agar dilihat (misalnya Rp 1.000 atau Rp 15 juta padahal itu harga per meternya) hingga penjual yang memang malas mencantumkan spesifikasi dengan detil.
 
Memang agak merepotkan, tapi semakin detil Anda menuliskan spesifikasi dan keterangan rumah (apalagi mencantumkan segala kelebihan rumah tersebut), maka hal tersebut akan membuat calon konsumen semakin tertarik. Mulai dari fasilitas, kemudahan akses, desain bangunan yang unik.

Bahkan mengangkat rumah dari sisi emosional juga terkadang bisa membuat konsumen tertarik. Misalnya rumah bekas peristirahatan BJ. Habibie, rumah dengan dekorasi dan aksesoris tua, dan lain sebagainya. Di sisi lain, iklan dengan bahasa dan gimmick menarik juga terbukti bisa menggugah selera calon pembeli barang properti Anda.

No comments: