Saturday 29 June 2013

Memilih Daging Ayam yang Sehat dan Aman

Memilih Daging Ayam yang Sehat dan Aman


Ayam kampung disebut-sebut lebih sehat dibanding ayam broiler, apalagi sejak diberitakan bahwa ayam broiler cepat besar karena disuntik steroid. Namun apakah ini berarti ayam broiler tak aman dimakan?

Peneliti gizi Prof. Dr. Herman Sudiman, SKM meminta masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menyikapi isu-isu seputar makanan. “Soal ayam broiler, yang perlu diperhatikan bukan bagaimana ayam itu dibesarkan, namun masyarakat harus lebih jeli melihat bagaimana pengolahan ayam sebelum dikonsumsi,” katanya.

Pengolahan ayam sebelum dikonsumsi harus natural dan tidak ada penambahan zat-zat kimia untuk mempertahankan kesegaran ayam saat dijual kepada pembeli.

Herman mencontohkan, penggunaan formalin pada ayam justru lebih berbahaya bagi tubuh dan kebanyakan masyarakat tidak memperhatikan masalah ini. 

Padahal, cukup mudah membedakan mana pengolahan ayam secara natural dan mengandung bahan kimia. Ayam yang dalam pengolahannya melibatkan bahan kimia biasanya terlihat lebih putih dan tidak dihinggapi lalat.

Herman menegaskan, ayam broiler tetap dapat dikonsumsi secara aman., termasuk mengonsumsi bagian leher dan sayap yang disebut-sebut kurang baik bagi kesehatan. Yang penting pengolahan ayam sebelum dijual kepada pembeli tidak melibatkan zat kimia.

Ayam broiler atau dikenal luas dengan sebutan ayam potong merupakan ayam yang dikembangkan secara intensif, sehingga dalam waktu singkat sudah menghasilkan daging.  Jika ayam kampung baru menghasilkan daging dalam waktu 9-10 minggu, maka ayam broiler sudah dapat dipotong di usia 5-7 minggu. 

Masa tumbuh yang cepat inilah yang dicurigai karena adanya suntikan steroid. 

Menurut Herman, ayam broiler yang sudah dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat adalah hasil dari teknologi pakan ternak yang perlu diapresiasi. “Teknologi ini sudah dimanfaatkan sejak tahun 80-an yang tidak perlu dikhawatirkan,” ujar Herman.

Senada, drh. Nurhayati menambahkan, dalam pakan ternak memang terdapat kandungan hormon pertumbuhan.  Ini adalah nutrisi tambahan bagi hewan ternak. Akan tetapi, lanjutnya, nutrisi tambahan harus diberikan dalam dosis tepat sehingga bermanfaat sebagai pendukung pertumbuhan ayam.

Mengenai suntikan hormon steroid, drh. Nurhayati menegaskan,”Tidak semua peternak menyuntikkan steroid pada ayam ternak. Sebab,  menyuntikkan hormon steroid bukan pekerjaan mudah dan butuh waktu lama”. Di samping itu, umumnya peternak menyadari nutrisi di dalam makanan ayam sudah cukup sehingga tak perlu suntikan steroid.

No comments: