Wednesday 31 July 2013

Apa yang Terjadi Setelah Anda Bercerai?

Apa yang Terjadi Setelah Anda Bercerai?



Wanita Filipina berbagi cerita seperti apa rasanya berpisah dari suami.

Ketika mengenakan gaun pengantin saat menikah, hal terakhir yang terlintas di benak Anda adalah mengucapkan selamat tinggal kepada pasangan hidup. Anda bersumpah selamanya dan mengabsahkannya lewat ciuman. Namun apa yang terjadi beberapa tahun kemudian, Anda menyadari bahwa janji-janji itu telah kandas?

Ada yang harus dipastikan
Sylvia dan Therese (nama samaran) menceraikan suami mereka karena beberapa alasan yang berbeda, namun keduanya memiliki masalah yang sama.

“Aku bukanlah aku yang dulu,” kata Therese. “Aku yang dulu, telah berusaha keras dan ingin melakukan sesuatu demi menyelamatkan pernikahan kami. Itu bukan hal yang menyenangkan. Anda merasa dikhianati dan sedih serta merasa tidak bahagia.”

Sylvia sependapat. “Suatu hari aku sadar, aku bersama dengan orang yang paling tidak aku sukai. Aku juga sadar jika aku terus bertahan, maka aku sebenarnya mengatakan kepada anak-anakku bahwa dikhianati itu bukanlah masalah. Aku tidak ingin putra-putraku tumbuh dengan beranggapan bahwa berselingkuh dari istri mereka bukanlah masalah, atau putriku yang beranggapan tidak masalah untuk dilecehkan.”

Reaksi para sahabat
Meski Sylvia dan keluarganya mendukung keputusannya, situasi yang dihadapi Therese tidaklah menguntungkan. “Setengah dari sahabatku tidak lagi bersahabat denganku, katanya. “Aku rasa mereka percaya bahwa orang harus bersama-sama sampai maut memisahkan meski tidak saling berbahagia. [Bercerai] bukanlah keputusan mudah namun itu adalah hal yang membuat aku bahagia. Aku memiliki sahabat yang mendukungku, mereka adalah orang yang tetap bersamamu tidak peduli siapa pun dirimu dan tidak akan pernah memberikan penilaian tertentu terhadap dirimu.”

Perubahan yang Anda buat
Karena Therese tidak memiliki anak, dia tidak perlu melakukan perubahan besar. Dia pindah dan tinggal sendiri, namun satu hal yang harus disesuaikan adalah mendapatkan teman-teman baru. “Kebanyakan sahabatku menikah dan memiliki anak dan sejak aku kehilangan setengah sahabatku, aku harus mendapatkan teman  baru untuk menghabiskan waktu,” katanya.

Sylvia, di sisi lain, memiliki empat anak yang harus dinafkahi. “Aku tahu aku tidak bisa bergantung pada ayah dari anak-anakku” jelasnya. “Ia merasa sedih terhadap perpisahan, dan menyalahkanku atas semua hal buruk yang terjadi. Aku telah menduganya dan itu bukan masalah. Bekerja keras untuk anak-anakku jauh lebih baik ketimbang bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.”

Kisah yang Anda ceritakan
Apa yang tidak bisa Anda hindari dari masyarakat kita adalah anggapan. Namun baik Therese dan Sylvia mengatakan bahwa mereka tidak terlalu ingin membahasnya kecuali jika ditanya. “Aku bukan tipe orang yang mengatakan aktivitasku kepada orang-orang,” kata Sylvia. “Jika mereka bertanya, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya.”

Therese menambahkan, “Terkadang aku merasa ada anggapan tertentu terhadap diriku, namun aku sudah menduganya jadi aku hanya mencoba menguatkan diriku sendiri. Pada akhirnya, aku tidak peduli apa yang mereka pikirkan karena aku bahagia dengan keputusanku.”

Kebebasan yang didapatkan
“Saat ini aku merasa lebih bebas. Hidup telah membuka kesempatan baru yang tidak pernah aku duga aku alami,” kata Therese. “Ketika aku menikah, aku bisa membayangkan suatu kehidupan dan ketika hal itu terjadi, aku sedih. Namun kamu harus melanjutkan hidup dan mengikuti jalur apa pun yang terbuka. Kini hidupku sangat berbeda dari apa yang aku duga. Aku akan hanya bisa bilang aku akan menjalaninya!”

“Hidupku berubah menjadi lebih baik,” ungkap Sylvia. “Aku bahagia. Anak-anakku bahagia. Orangtuaku bahagia. Ditambah, aku mengerjakan hal yang aku sukai! Kedamaian dan kejernihan pikiran, adalah hal jauh lebih penting!”

No comments: