Tuesday 16 July 2013

MAKALAH DEKOMPOSER PUPUK ORGANIK



MAKALAH MIKROBIOLOGI PERTANIAN


DEKOMPOSER PUPUK ORGANIK



 





















OLEH :

NAMA             :    WA ODE SUIDA ARIEF
NIM                 :   
JURUSAN       :    KEHUTANAN




SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
R A H A
2012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena, atas berkat dan kehendak-Nyalah Makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memaparkan pengertian decomposer pupuk organic, membuat Dekomposer Pupuk Organik Dari Bahan Lokal dan cara pembuatannya.
Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan mengenai penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Tetapi berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sebagai Mahasiswi, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki masih terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan kreatifitas mahasiswa di perkuliahan melainkan juga dapat membantu memperbaiki keadaan ekonomi penduduk sekitar.



Raha, 06  Januari 2012


PENULIS



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud Tujuan
1.3. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.   Limbah Organik
B.    EM (Mikroorganisme)
C.    Dekomposisi Pupuk Organik
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.    Saran
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalnya pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, dll.
Limbah organik yang telah mengalami proses dekomposis akibat kegiatan mikroorganisme banyak mengandung unsur hara yang diperlukan pertumbuhan tanaman.
Proses dekomposisi limbah organik dapat dipercepat dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) yang merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme sehingga dihasilkan pupuk organik yang kandungan unsur haranya sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanaman dan limbah, misalnya pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, dll.

1.2.    Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan makalah adalah untuk mengkaji pengolahan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif).
Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) terhadap kesuburan tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

1.3.    Rumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam penulisan makalah ini adalah :
1.    Pengaruh teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) terhadap pengelolaan limbah organik menjadi pupuk organik.
2.    Pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif), terhadap tanah dan tanaman.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Limbah Organik
Sisa-sisa tanaman seperti jerami padi, batang dan tongkol jagung, sekam padi dan limbah tanaman lainnya merupakan limbah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik setelah mengalami proses dekomposisi, dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif). (Rachman Sutanto, 2002)

B.      EM (Mikroorganisme)
Mikroorganisme Efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri, asam laktat, ragi, aktinomi, setes dan jamur) yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikrobia tanah dan selanjutnya membantu dalam proses dekomposisi bahan organik yang banyak mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Rachman Sutanto. 2002).
Keuntungan EM adalah sebagai berikut :
-    Memperbaiki kondisi lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah.
-    Memperbaiki perkecambahan, pembungaan, pembentukan buah dan kematangan hasil tanaman.
-    Meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman serta
-    Meningkatkan manfaat bahan organik sebagai sumber pupuk. (Rachman Sutanto, 2002)

C.      Dekomposisi Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintesis. Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N.P.K yang cukup untuk pertumbuhan tanaman serta mengandung hara mikro sesuai dengan kebutuhan tanaman. Disamping itu pupuk organik juga mencegah terjadinya erosi (Rachman Sutanto, 2002).
Pupuk organik mempunyai fungsi yang penting yaitu untuk menggemburkan lapisan permukaan tanah (top soil), meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya dimpan air serta dapat meningkatkan kesuburan tanah. (Mul Mulyani Sutedjo, 1995)
Tekonologi EM (Mikroorganisme Efektif) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri, asam laktat, ragi actinomisetes, dan jamur) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mikroorganisme selama proses dekomposisi bahan organik yang dapat berlangsung secara aerob dan anaerob.
Karakteristik bahan organik yang telah mengalami proses dekomposisi dengan penambahan EM (Mikroorganisme Efektif) adalah sebagai berikut :
- Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20, sehingga unsur hara yang terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat langsung digunakan oleh tanaman.

 Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20, sehingga unsur hara yang terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat langsung digunakan oleh tanaman.
 Unsur hara yang terdapat dalam bahan organik dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik yang dapat digunakan oleh tanaman sebagai sumber unsur hara untuk pertumbuhannya.
Pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM (Mikroorganisme efektif terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah untuk pertumbuhan tanaman adalah) :
1.         Penambahan pupuk organik kedalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara makro seperti N.P dan K serta unsur hara mikro seperti Ca dan Mg yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
2.         Tanah yang kaya bahan organik bersifat lebih terbuka sehingga aerasi tanah lebih baik karena tidak mengalami pemadatan, serta tanah yang kaya bahan organik berwarna kelam kandungan unsur hara, oksigen dan air lebih banyak yang dapat diserap oleh akar tanaman.
3.          Kandungan bahan organik dalam tanah sangat mempengaruhi jumlah Mikroorganisme yang berperan penting dalam proses dekomposis bahan organik yang dapat menyediakan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman.








BAB IV
PENUTUP

4.1.    Kesimpulan
Limbah organik berasal dari sisa-sisa tanaman dan kotoran hewan yang dapat dijadikan pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, dimana dalam proses dekomposisi bahan organik tersebut diperlukan teknologi EM (Mikroorganisme Efektif) yang dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik.

4.2.    Saran
Dalam meningkatkan dan memperbaiki lahan pertanian yang semakin miskin unsur hara, maka diperlukan teknologi seperti EM (Mikroorganisme Efektif) yang dapat mendekomposisi limbah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.







DAFTAR PUSTAKA

Sutanto. R, 2002. Penerapan Pertanian Organik, Penerbit Kanisius
Sutedjo. M. M, 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan, Penerbit Rineka Cipta

No comments: