Monday 22 July 2013

Mudik Jangan Sampai Menguras Tabungan

Mudik Jangan Sampai Menguras Tabungan



Jelang Arus Mudik 43 Posko Kesehatan Didirikan

Merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar adalah bagian yang selalu dinantikan di hari yang suci itu. Apalagi karena tuntutan pekerjaan, Anda harus tinggal di kota yang berbeda dengan orangtua, kerabat, bahkan suami/istri dan anak-anak. Oleh karena itu, mudik bukan hanya sebuah tradisi, tapi juga kewajiban setiap tahunnya. 

Namun meski hanya terjadi setahun sekali, mudik tak bisa disepelekan dan harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Mengapa? Kalau dari sisi keuangan, tidak bisa dipungkiri pos-pos pengeluaran untuk mudik ini cukup banyak. Penting untuk mengetahui pos-pos pengeluaran tersebut, termasuk total biaya yang akan keluar,  sehingga Anda bisa mempersiapkan dananya.

Sebelum kita membahas biayanya, pertanyaannya adalah dari mana sumber dana untuk mudik ini? Untuk pegawai, dana yang bisa dipakai adalah Tunjangan Hari Raya (THR). Sesuai dengan namanya, THR diberikan oleh perusahaan untuk pegawai sebagai sumber yang  dapat digunakan untuk keperluan hari raya. 

Bagaimana bagi yang bekerja sendiri? Bagi para wiraswasta, THR harus dibuat sendiri. Artinya, Anda harus menghitung biaya dari awal, sehingga bisa menabung untuk mudik. 

Pos pengeluaran yang pertama adalah transportasi. Biaya transportasi ini bisa sangat bervariasi. Semakin jauh jarak perjalanan mudiknya, maka semakin tinggi juga pengeluaran transportasinya. Selain itu jenis transportasi yang dipilih sangat mempengaruhi dana yang Anda perlukan. Dan ingat, ketika mudik, biasanya harga tiket akan menjadi lebih mahal, karena pada high season seperti ini jumlah pembeli tiket melonjak tinggi sehingga pihak penyedia jasa menaikkan harga. Hal ini juga bisa diakali dengan membeli tiket jauh hari,  dari 2-3 bulan sebelumnya.

Pos pengeluaran berikutnya adalah pengeluaran selama mudik, mulai dari biaya akomodasi, makan, hingga kebiasaan memberikan “salam tempel” kepada saudara-saudara di kampung. Ada juga yang memiliki kebiasaan untuk membeli pakaian baru untuk hari raya. Tidak ada yang salah dengan kebiasaan-kebisaan tersebut, tapi yang paling penting adalah pastikan semua itu sesuai kemampuan, dan jangan berutang, karena kebiasaan tersebut tidak bersifat wajib. Jadi kalau mampu, jalankan. Kalau tidak, berarti tidak perlu berlebihan.

Jadi sebenarnya, inti dari mudik ini adalah kebersamaan dengan keluarga. Pastikan ketika kembali ke kota, Anda masih mempunyai tabungan yang bisa disisihkan untuk kebutuhan lainnya. Sekedar pengingat, jangan sampai tabungan yang Anda miliki ini hanya digunakan untuk sekarang, tapi juga masih bisa digunakan di masa nanti. Oleh karena itu, alangkah bijaknya bila kita memilih untuk merayakan Idul Fitri sesuai dengan kemampuan. 

Selamat mempersiapkan mudik, ya! 

No comments: