Tuesday 10 December 2013

Korupsi Kendala Utama Penghambat Bisnis di Indonesia

Korupsi Kendala Utama Penghambat Bisnis di Indonesia


Jakarta (Antara) - Korupsi menjadi kendala utama selain birokrasi yang tidak efisien dan infrastruktur yang tidak memadai yang harus dihadapi dalam melakukan aktivitas bisnis di berbagai sektor di Indonesia. 
"Survey WEF (Forum Ekonomi Dunia) tentang kendala melakukan bisnis kembali menunjukkan bahwa korupsi sebanyak 19,3 persen responden menunjuk komponen ini sebagai pengganggu aktivitas bisnis," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam Rapat Kerja Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa. 
Bambang mengungkapkan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kendala lainnya yang juga dinilai berpengaruh yaitu inefisiensi birokrasi pemerintah (15 persen) dan infrastruktur (9,1 persen). 
Wamenhub mengingatkan bahwa setelah mampu tumbuh hingga 6,5 persen pada 2011, ekonomi Indonesia tumbuh melambat menjadi 6,2 persen pada 2012 dan cenderung melambat pada 2013.
"Perekonomian Indonesia pada 2013 diperkirakan akan tumbuh dengan laju hanya 5,7 persen. Langkah pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI tampak turut menekan pertumbuhan ekonomi kita di 2013," katanya. 
Untuk sektor transportasi, ujar dia, ternyata tetap menunjukkan pertumbuhan yang kuat yakni dari 6,0 persen (triwulan I 2013) menjadi 6,9 persen (triwulan III 2013). 
Karena itu, ia meminta berbagai pihak terkait agar dapat terus menjaga pertumbuhan sektor transportasi ini di tengah kondisi global yang dapat dinilai masih belum menentu. 
"Kondisi perekonomian global di tahun 2013 ternyata lebih lemah dari perkiraan semula. Hampir seluruh negara berkembang mengalami perlambatan ekonomi yang signifikan," ucapnya. 
Wamenhub berpendapat, meski sepanjang 2013 perekonomian Indonesia terus-menerus mengalami perlambatan, namun dengan prospek ekonomi global yang lebih baik di tahun 2014, seharusnya Indonesia pun dapat tumbuh lebih cepat. 
Ia juga mengemukakan bahwa jalan raya dan kereta api masih merupakan tulang punggung konektivitas intrapulau di Indonesia. 
Sedangkan konektivitas antar pulau, menurut Menhub, difasilitasi melalui peningkatan angkutan laut dan angkutan udara.(rr)

No comments: